Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti, analisis terhadap lembar jawaban ulangan harian siswa dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis lembar jawaban ulangan harian siswa yaitu 70% siswa yang memiliki kemampuan dibawah 2,4. Dimana indikator kemampuan penalarannya yaitu menyajikan pernyataan matematika dengan gambar, memeriksa kesasihan suatu argumen, melakukan manipulasi data, mengajukan dugaan dan menarik kesimpulan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas x2 sma 1 banuhampu yang berjumlah 28 orang. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan penalaran. Data yang terkumpul dianalis dengan prosedur analisis kerja, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan penalaran matematika siswa tergolong sedang, dengan skor 2,02. Jika dilihat secara distribusinya yaitu 5 orang siswa (18%) dengan kategori tinggi, 15 orang siswa (53,5%) jategori sedang dan 8 orang siswa (28,5%) dengan kategori rendah.
materi dimensi tiga sma kelas x matematika
Abstract: This study aims to develop and produce android-based mathematics learning media on the subject of three dimensions of point, line, and field positions in space, for class X high school students and find out the validity, effectiveness, and practicality of interactive multimedia-based learning media. This type of research is a research development in the form of a three dimensional interactive learning media. Media development refers to the ADDIE development model which includes 5 stages, namely Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. The subjects of this study were students of class X IPA and students of class X IPS SMA Negeri 1 Maronge. The instruments used in this study were questionnaire validation of material experts and media experts, student questionnaire responses, and student evaluation tests. The results of the development research are: (1) The results of the validation of the material and the media obtain an average score of 36 with the category "quite valid"; (2) The results of the effectiveness of the media in small group trials have achieved 100% mastery learning in the "very effective" category; (3) The results of the practicality of the media in small group trials obtained an average score of 57 in the "very practical" category; (4) The results of the effectiveness of the media in large group trials gained mastery learning reaching 80% with the category of "effective"; and (5) The practicality of the media in the large group test obtained an average of 54,485 in the "practical" category.
KARYA ILMIAH - SKRIPSI Pengembangan aplikasi android sebagai media pembelajaran matematika pada materi dimensi tiga untuk siswa SMA kelas X / Rohmi Julia Purbasari-- (Read : 3 Times) Kode Buku : Rs 516.156076 PUR p Universitas Negeri Malang. Program Studi Matematika 2013 Kata kunci: aplikasi android, media pembelajaran, dimensi tigaBerdasarkan observasi yang dilakukan penulis saat melaksanakan kegiatan PPL, diperoleh bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi dimensi tiga karena sulit membayangkan kedudukan objek-objek geometri pada ruang dimensi tiga. Sementara berdasarkan enam puluh angket yang disebar penulis, diperoleh lima puluh tujuh diantaranya menyatakan memiliki komputer atau laptop, keseluruhannya memiliki telepon seluler serta dua puluh dua diantaranya memiliki smartphone. Namun, perangkat mobile ini hanya digunakan untuk SMS, telepon, chatting, internet, dan hiburan-hiburan seperti musik dan permainan. Salah satu jenis perangkat mobile yang berkembang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir adalah perangkat yang berbasis Android. Media pembelajaran berupa aplikasi Android dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran materi dimensi tiga agar mudah dipahami dan menarik minat siswa serta dapat diakses siswa kapan pun dan di mana pun. Sehingga tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk mengembangkan aplikasi Android sebagai media pembelajaran matematika pada materi dimensi tiga untuk siswa SMA kelas X yang valid, praktis, dan efektif.Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini mengacu pada model pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carey(1978). Model pengembangan ini terdiri dari lima tahap, yaitu tahap analysis (analisis), design (desain), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Validasi media pembelajaran dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, yaitu validasi kepada ahli media dan ahli materi. Tahap kedua, yaitu validasi kepada praktisi lapangan dan sasaran pengguna yang melibatkan seorang guru matematika SMAN 8 Malang dan dua belas siswa kelas X SMAN 8 Malang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket yang bersifat tertutup dan saran. Sementara, teknik analisis data menggunakan teknik analisis data presentase.Hasil pengembangan ini adalah aplikasi Android yang memuat materi dimensi tiga yang dikemas dalam bentuk compact disc (CD). Selain dapat dioperasikan pada perangkat Android, aplikasi ini juga dapat dioperasikan pada komputer atau laptop yang berbasis Windows. Aplikasi yang dikembangkan memuat enam menu utama, yaitu kompetensi, prasyarat, materi, evaluasi, glosarium, dan tentang aplikasi. Hasil uji kelayakan diperoleh 96,43% untuk ahli media, 89,28% untuk ahli materi, 81,52% untuk praktisi lapangan, dan 83,49% untuk sasaran pengguna. Oleh karena itu, aplikasi yang dikembangkan layak digunakan sebagai media pembelajaran pada materi dimensi tiga.
Kemampuan matematika siswa yang rendah dapat dilihat dari pemahaman dan penguasaan siswa terhadap sautu materi. Salah satu petunjuk untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi adalah dengan menganalisa kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jenis kesalahan konseptual dan kesalahan prosedural siswa dalam menjawab soal pada materi dimensi tiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskripstif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA SMAN 1 Bengkalis. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Objek dari penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 1 SMAN 1 Bengkalis yang berjumlah 26 siswa. Hasil penelitian ini adalah jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan konseptual dalam mengerjakan soal pada materi dimensi tiga yaitu 52%. Sementara kesalahan proseduralnya sebanyak 48%. Kesalahan Konseptual dan kesalahan prosedural terjadi karena rendahnya kemampuan abstraksi dan kemampuan visual pada siswa dalam menjawab soal sehingga siswa sulit untuk mendeskripsikan dan menentukan jarak titik ke bidang pada materi dimensi tiga.
Vektor dalam ruang atau vektor tiga dimensi merupakan vektor yang memiliki tiga buah sumbu, yaitu x, y, dan z. Ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus dan berpotongan di satu titik yang akan menjadi titik pangkal vektor tersebut. Penulisan vektor tiga dimensi dalam bentuk matriks (vektor kolom) sebenarnya tidak jauh berbeda dengan vektor dua dimensi. Hanya saja, pada vektor tiga dimensi, terdapat tambahan satu komponen, yaitu komponen z.
The purpose of this study was to describe students' mathematical reasoning abilities in solving three-dimensional material problems. The measured mathematical reasoning ability indicators include presenting mathematical statements in written and pictured (I1), submitting conjectures (I2), manipulating mathematics (I3), compiling evidence, giving reasons for the truth of the solution (I4), and making conclusions (I5). This research was a descriptive qualitative research with the subject of research were the students of class XII IPS 2 of SMA Negeri 5 Batam, which number 43 students. Data collection techniques using tests and interviews. The data collected was analyzed by procedures according to Miles and Huberman which included data reduction, data presentation, and concluding. Based on the analysis results, there were 32.5% of the subjects studied had a high mathematical reasoning ability by obtaining an average of 78.11 which needs to be increased again to I5 because it obtained an average with a low category of 47.43%. For moderately capable students there are 27.5% of the subjects studied by obtaining an average of 63.63 but for an average score of I4 and I5 is 57.77% still needs to be improved and for students with low ability there is 40% from the subjects studied by obtaining an average of 42.08 which needs to be increased again for all indicators of mathematical reasoning ability.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan fokus penelitian pada topik dimensi tiga kelas X. Secara keseluruhan fase pengembangan meliputi empat fase yakni: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi, dan (4) fase tes, evaluasi, dan revisi. Subjek dalam penelitian ini adalah ahli matematika, ahli pendidikan matematika, ahli media, dua praktisi (Guru SMA) dan siswa kelas X. Berdasarkan hasil validasi yang meliputi aspek konten media pembelajaran, aspek presentasi dan organisasi konten media, dan aspek pembelajaran disimpulkan bahwa media yang dikembangkan adalah valid dengan skor kevalidan 3,53. Berdasarkan hasil validasi uji kepraktisan didapatkan skor kepraktisan sebesar 3,42. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa media yang dikembangkan praktis untuk diterapkan dan digunakan dalam pembelajaran. Hasil evaluasi subjek uji coba memenuhi standar ketuntasan minimum yakni 88,3%, sehingga dapat disimpulkan bahwa media efektif membantu siswa dalam belajar materi jarak titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan untuk mendukung kemampuan spasial siswa telah valid, praktis, dan efektif serta layak digunakan sebagai alternatif media pembelajaran matematika pada materi jarak titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang. 2ff7e9595c
Comments